Rabu, 04 Desember 2013

Gelora Muda (1)

Masih teringat benar dalam benak kita betapa heroik kisah perjuangan pemuda di zaman menjelang kemerdekaan. Dan tentu kita masih ingat betapa lantang Bung Karno berucap “Berikan aku sepuluh pemuda akan aku guncangkan dunia.” Derap langkah para pemuda patahkan segala keputus asaan yang menghadang di tengah jalan. Dahulu segala kekuatan berhimpun menjadi satu saat di hadapan kita tampak jelas penjajahan itu menindas hak hidup segenap warga bangsa ini. Namun sekarang adakah semangat itu masih melekat di hati 35 juta lebih para pemuda islam (berumur 15-24 tahun)?
Sekali lagi kita yakini bahwa bangsa ini masih memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, persentase jumlah pemuda Islam terhadap jumlah penduduk total di Indonesia sebesar 14,90% (dengan jumlahnya sebesar 35.403.681 jiwa). Angka ini mendekati seperlima jumlah penduduk di bangsa ini. Pada link ini dapat kita lihat bahwa jumlah tersebut masih lebih besar dari pada total jumlah penduduk di Negara Kanada, Sudan, Maroko, Iraq, Afganistan yang jumlahnya berkisar antara 30-30,5 juta jiwa. Maka sungguh betapa besar aset bangsa ini. Sehingga patutkah ia dibiarkan begitu saja?
Pada akhir Juli 2013, sebagaimana dilansir oleh inilah.com jumlah masjid di Indonesia sebanyak 239.497 bangunan. Maka perbandingan jumlah masjid dengan jumlah pemuda Islam (15-24 tahun) di Indonesia sebesar 1:148. Artinya secara rata-rata 1 masjid menampung hampir 150 pemuda Islam. bukankah ini potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembangnya pemuda Islam yang memakmurkan masjid? Lalu faktanya bagaimana? Berapakah jumlah masjid yang memiliki organisasi remaja/pemuda masjid? Berapa rata-rata jumlah personil aktifnya? Berapa pula yang sungguh-sungguh aktif dalam memakmurkan masjidnya?

source: bbc.co.uk
Ah rasanya masih ada banyak pertanyaan yang ingin saya sampaikan. Namun tidak baik juga kiranya saya khususnya terlalu banyak beretorika. Hari ini dan selanjutnya ungkapan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang ditunggu-tunggu kiprahnya bagi umat Islam di seluruh dunia, bukanlah isapan jempol belaka. Masalahnya layakkah diri ini untuk bergabung dalam barisan gelombang kebangkitan itu? Mari kita jawab!

Tidak ada komentar: