Selasa, 09 Juli 2013

Senyuman Nyaris Pudar

Senyum kecil, menatap senyuman itu penuh arti. Senyum kecil penuh ketulusan, jauh dari kepura-puraan. Melihatnya seolah menyiratkan pesan tuk selalu tegar pada berbagai macam persoalan. Senyum kecil menjadi sesuatu yang dinanti pengobat lelah, peredam amarah.
Senyum tanpa kepalsuan itu, banyak ku jumpai saat bertemu adik-adik di kampungku ketika mengaji di sore hari. Suasana semacam ini saat ini sulit kutemui, dimana anak-anak bertemu dengan teman sebayanya penuh keakraban di luar lingkungan pendidikan formal (baca: sekolah). 
Besarnya rasa ingin tau, sesekali membuat adik-adik itu tak sungkan bertanya tentang sesuatu yang tak mereka ketahui. Pertanyaan mereka kadang di luar dugaan. Tak jarang akal ini pusing untuk memberikan jawaban yang benar dan tepat.
Melihat dunia anak memang unik. Setiap fase pertumbuhannya menjadi suatu pelajaran menarik. Salah satunya mengenali bagaimana mereka tersenyum. Senyum yang tulus, menyejukkan. Inilah satu hal yang membuat rasa lelahku sekejap hilang saat berjumpa mereka, sore hari mengaji di masjid.
Pekan terakhir di bulan Juni, buatku terasa menyesakkan. Bagaimana tidak? Sebulan sebelumnya, aku dan teman-temanku selaku pengurus TPA di masjid, telah mengumumkan bahwa Ahad 30 Juni 2013, akan diadakan wisata TPA. Mendengar berita itu saja para santri sudah sedemikian antusiasnya. Tak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa diantara mereka ada yang tak bisa mengikuti kegiatan tersebut. Namun bagi mereka yang berkesempatan untuk mengikutinya, tentu berbeda. 
Riangnya hati sudah terasa pada setiap harinya. "Aku pengen segera berangkat!" Boleh jadi kalimat itu terucap di dalam hati beberapa orang santri. Dan untuk kegiatan wisata ini, kami selaku pengurus TPA harus benar-benar menyiapkan dengan baik. Mulai dari tujuan wisata, transportasi, pembiayaan dan juga acara pelengkap dalam kegiatan wisata tersebut.
Hasil rapat memutuskan tentang beberapa hal dengan jelas. Perncanaan yang menurutku sudah cukup baik. Rapat koordinasi kami adakan secara terencana dengan poin pembahasan yang jelas. Hanya saja, ada satu hal penting terabaikan. Soal transportasi.
Moda transportasi untuk mengangkut sebanyak 50 anak dan beberapa diantaranya didampingi oleh orang tuanya. Tak akan mampu ditampung dengan baik kecuali menggunakan bus. Memakai bus agar perjalanan lebih efektif dan efisien, meski memakai mobil pun bisa. Namun, mau pinjam mobil berapa? Tentu untuk kegiatan wisata pada umumnya moda transportasi yang digunakan adalah bus. 
Permasalahan inilah yang sering terlewatkan pada pembahasan rapat. Transportasi untuk sampai ke lokasi tujuan terabaikan.Terasa benar kesulitan itu untuk mencari bus yang bersedia disewa pada sepekan sebelum perjalanan wisata. Kucoba mencari informasi lewat berbagai media, tak satu pun kudapati bus yang bisa disewa. Hingga pada suatu malam kutitipkan pesan pada seorang pengurus takmir masjid kami. Aku meminta tolong untuk dicarikan kontak orang-orang yang biasa menyewakan bus. Dan alhamdulillah atas ketetapan-Nya ada juga 3 bus yang bisa kami sewa.Kekhawatiranku begitu besar, jika nantinya tak ada bus yang bisa kami sewa. Kekhawatiranku begitu besar, karena jika tak mendapat bus maka perjalanan wisata ini akan dibatalkan. Kekhawatiranku begitu besar, jika sampai para santri terkecewakan, maka aku telah mereampas satu harapan mereka bercanda akrab dengan sesama teman mengaji, menatap kebesaran Ilahi. 

Tidak ada komentar: